Bidik Misi yakni derma pendidikan yang didedikasikan terhadap mereka yang memiliki kekurangan kesanggupan ekonomi dalam melanjutkan ke perguruan tinggi. Namun memiliki potensi akademik yang bagus dan kemauan menyelesaikan studi.
Beasiswa yang diperoleh, di antaranya pembebasan ongkos kuliah pada perguruan tinggi serta subsidi ongkos hidup. Nilai subsidi ongkos hidup yang diberikan serendah-rendahnya Rp 650 ribu per bulan yang diberikan setiap 6 bulan. Adapun pembebasan ongkos pendidikan meliputi semua ongkos yang dibayarkan ke Perguruan Tinggi untuk kepentingan pendidikan.
Bantuan ongkos pendidikan diberikan sejak kandidat mahasiswa dinyatakan diterima di perguruan tinggi selama delapan (8) semester untuk aktivitas Diploma IV dan S1, maksimum enam (6) semester untuk aktivitas Diploma III, empat (4) semester untuk aktivitas Diploma II, dan dua (2) semester untuk aktivitas Diploma I.
Persyaratan:
1. Siswa SMA/SMK/MA/MAK atau bentuk lain yang sederajat yang hendak lulus pada tahun 2018 dan 2017
2. Belum pernah ditetapkan selaku peserta Bidikmisi di perguruan tinggi
3. Usia paling tinggi pada di saat diterima di perguruan tinggi yakni 21 tahun
4. Tidak bisa secara ekonomi dengan kriteria:
a. Siswa peserta Kartu Indonesia Pintar (KIP) atau sejenisnya
b. Pendapatan kotor orang tua/wali adonan (suami + istri) setinggi-tingginya Rp4.000.000,00 (Empat juta rupiah) atau pendapatan kotor adonan orang tua/wali dibagi jumlah anggota keluarga optimal Rp750.000,00 (Tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).
5. Pendidikan orang tua/wali setinggi-tingginya S1 (Strata 1) atau Diploma 4
6. Memiliki potensi akademik baik menurut nasehat objektif dan akurat dari Kepala Sekolah
7. Pendaftar difasilitasi untuk memutuskan salah satu di antara Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta dengan ketentuan:
a. Perguruan Tinggi Negeri dengan opsi seleksi masuk:
1) Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)
2) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMTPN)
3) Seleksi Mandiri PTN.
b. Politeknik, UT, dan Institut Seni dan Budaya
c. Perguruan Tinggi Swasta sesuai dengan opsi seleksi masuk.
Pendaftaran:
Pendaftaran Beasiswa Bidik Misi 2018 dijalankan secara online di bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id
Ada beberapa alur yang ditempuh lulusan SLTA/sederajat sebelum mendaftar. Sekolah mesti apalagi dulu mendaftarkan diri selaku instansi pemberi nasehat di laman Bidik Misi. Biasanya perlu waktu 1 x 24 jam untuk diverifikasi apalagi dulu oleh Ditjen Dikti. Jika sekolah sebelumnya sudah terdaftar selaku pemohon Bidik Misi, maka tinggal login dengan memasukkan NPSN serta Kode Akses yang sudah diperoleh.
Berikutnya, sekolah menganjurkan masing-masing siswa untuk menemukan Bidik Misi di laman tersebut. Jika mereka sudah merekomendasikan, sekolah akan menampilkan nomor registrasi dan arahan kanal terhadap masing-masing siswa yang sudah direkomendasikan. Tahapan tersebut seluruhnya dijalankan pihak sekolah.
Nomor registrasi dan arahan kanal yang diberikan pihak sekolah nantinya akan Anda gunakan di saat mendaftar beasiswa Bidik Misi secara online. Silakan buka laman Bidik Misi yang tertera di atas untuk mendaftar. Pilih fitur ‘Siswa’ yang sudah direkomendasikan. Silakan tuntaskan semua tahapan di metode registrasi tersebut.
Siswa yang sudah menyelesaikan registrasi Bidikmisi mendaftar seleksi nasional atau sanggup bangun diatas kaki sendiri yang sudah diperoleh sesuai ketentuan masing-masing teladan seleksi lewat alamat berikut:
1. SNMPTN lewat http://www.snmptn.ac.id
2. SBMPTN lewat http://www.sbmptn.ac.id
3. PMDK Politeknik lewat http://pmdk.politeknik.or.id
4. Seleksi Mandiri Perguruan Tinggi Negeri sesuai ketentuan masing-masing PTN
5. Seleksi Mandiri Perguruan Tinggi Swasta sesuai ketentuan masing masing PTS.
6. Siswa yang mendaftar dan diputuskan lolos lewat seleksi masuk. melengkapi berkas, dan berkas dibawa pada di saat registrasi ulang, yaitu:
a. Kartu peserta dan formulir registrasi aktivitas Bidikmisi yang dicetak dari laman Bidikmisi
b. Kartu Indonesia Pintar (KIP), atau derma pemerintah sejenis yang lain (jika ada)
c. Siswa yang belum menyanggupi syarat butir (b) di atas, mesti menenteng Surat Keterangan Penghasilan Orang Tua/Wali atau Surat Keterangan Tidak Mampu yang sanggup dibuktikan kebenarannya, yang dikeluarkan oleh Kepala Desa/Kepala Dusun/Instansi tempat orang renta bekerja/tokoh masyarakat
d. Fotokopi Kartu Keluarga atau Surat Keterangan ihwal Susunan Keluarga
e. Fotokopi rekening listrik bulan terakhir (apabila tersedia ajaran listrik) dan/ atau bukti pembayaran PBB (apabila memiliki bukti pembayaran) dari orang tua/wali-nya
f. Berkas penunjang yang lain yang diminta oleh perguruan tinggi dan Kopertis.
Pendaftaran Beasiswa Bidikmisi 2018 dibuka mulai 15 Januari 2018 – 30 September 2018. Informasi pertanyaan bisa disampaikan lewat email: bidikmisi@ristekdikti.go.id atau datangi alamat situs web Bidikmisi yang tertera.
Seleksi:
Seleksi untuk PTN
Proses seleksi Bidik Misi 2018 dijalankan oleh perguruan tinggi baik yang masuk lewat jalur seleksi nasional maupun mandiri. Jika mengikuti seleksi nasional, Perguruan Tinggi Negeri akan memilih peserta nasehat Bidik Misi yang ialah lulusan seleksi nasional (SNMPTN/SBMPTN). Seleksi diputuskan oleh masing-masing Perguruan Tinggi Negeri dengan mengutamakan pendaftar yang paling tidak dapat secara ekonomi, pendaftar yang memiliki potensi akademik yang paling tinggi, urutan mutu sekolah, dan memperhatikan asal tempat pendaftar. Hasil seleksi nasional kandidat mahasiswa diumumkan oleh panitia seleksi nasional dan diinformasikan ke Ditjen Dikti lewat Sistem Informasi Manajemen Bidikmisi.
Jika mengikut seleksi mandiri, Perguruan Tinggi Negeri melakukan seleksi terhadap pendaftar menggunakan jalur, persyaratan, dan tolok ukur khusus yang ditetapkan oleh masing-masing PTN. Hasil seleksi kandidat mahasiswa diumumkan oleh Rektor/Direktur /Ketua atau yang diberi wewenang lewat media yang sanggup diakses oleh setiap pendaftar dan diinformasikan ke Ditjen Dikti lewat Sistem Informasi Manajemen Bidikmisi.
Seleksi untuk PTS
Seleksi diputuskan oleh masing-masing Perguruan Tinggi Swasta dengan mengutamakan pendaftar yang paling tidak dapat secara ekonomi, pendaftar yang memiliki potensi akademik yang paling tinggi, dan memperhatikan asal tempat pendaftar. Untuk menegaskan keadaan ekonomi pendaftar, Perguruan Tinggi Swasta bisa saja melakukan kunjungan ke alamat pendaftar. Hasil seleksi kandidat mahasiswa diumumkan oleh panitia seleksi Perguruan Tinggi Swasta dan diinformasikan ke Ditjen Dikti lewat Sistem Informasi Manajemen Bidikmisi.