Skala Kredit Di Bank

Pada biasanya kita mengenal kredit dibagi dalam 2 macam :
1. Kredit dengan Agunan / Jaminan
2. Kredit tanpa Agunan (KTA)
Apakah yg disebut dengan Agunan?
Agunan yakni sebuah bentuk asset/bergerak atau tidak bergerak yang dipakai selaku second way out jikalau terjadi wanprestasi atau kegagalan bayar kepada sebuah Kredit atau pinjaman, sehingga kebanyakan nilai agunan diwajibkan lebih tinggi dari nilai analisa bank. untuk batas nilai jaminan yang sanggup dijumlah selaku penjamin nilai hutang, tiap bank menyediakan rate berlainan tergantung jenis pinjaman, jenis jaminan dan juga tujuan pinjamannya, dan batas nilai ini juga diberikan perumpamaan yang berlainan – beda di tiap bank.

Namun perumpamaan yang paling lazim dipakai yakni LTV (Loan To Value), dimana besarnya kredit/pinjaman ketimbang nilai jaminan, baik 70%, 50$ dan bahkan bisa mncapai 90%.
Dengan ilustarsi sbb :
Jika debitur A mengajukan tunjangan sebesar Rp.150 Jt, Deb A mengagunkan rumahnya selaku agunan di bank, setelah perkiraan pemasukan dan isu huruf di peroleh, maka dilanjutkan untuk perkiraan agunan di Bank kawasan A mengajukan tunjangan dikenakan LTV sebesar 70% dengan harga rumah sebesar 500 Jt, SEHINGGA : dengan LTV 70% maka nilai agunan yang sanggup diberikan yakni sebesar 500 Jt x 70% = 350 Jt.
Setiap pengajuan tunjangan ke Bank manapun selain beliau memiliki agunan yang cukup (sesuai LTV), selain dari urusan agunan, bank juga akan mencari track record tunjangan sebelumnya dan juga kesanggupan bayar (dari perkiraan pendapatan)
Sekarang mari kita masuk ke jenis – jenis kredit :
Saat ini banyak bank belum memiliki seluruh segmen kredit ini, bahkan ada bank yang mengkhususkan diri cuma di 1 segmen saja.
1. Kredit Mikro (UMK – Usaha Mikro Kecil)
Usaha Mikro dan Kecil ini biasanya didominasi kredit ke warung – warung kelontong dan kerja keras – kerja keras mikro lainnya, dengan jumlah range tunjangan relatif kecil (tergantung Bank )
2. Kredit Kecil (UKM – Usaha Kecil Menengah)
Segmen kredit ini setingkat lebih tinggi dari kredit mikro, biasanya diliputi dengan tolok ukur yang lebih banyak dan waktu proses yg lebih lama, tetapi jumlah tunjangan yg diberikan pun lebih besar dari segmen Mikro Kecil.
3. Kredit Korporasi (Corporate)
Segmen ini lebih tinggi dari segmen UKM dengan jumlah tunjangan yang lebih tinggi dan target market (pasar) nya lebih terkhusus, pembiayaan segmen ini kebanyakan cuma ke perusahaan perusahaan tertentu.
4. Kredit komersil
Untuk segmen ini, setahu blogger ialah tingkat yang tertinggi –Selain kredit sindikasi, alasannya kredit sindikasi yakni kredit oleh lebih dari 1 bank
Jika ada para pembaca yang sanggup menyediakan masukan tentang kredit komersil ataupun pelengkap / kritik atas keseluruhan tulisan, mohon tinggal kan pada kolom komen.

Annisa Farasya Sinuraya https://www.sscnbkn.id/

Sudah 10 Tahun Menyukai Dunia Tulis Menulis. Menjadi Penulis Konten Website juga.