Hai Sahabat Infokreditbank,
Dari beberapa artikel aku sebelumnya, aku senantiasa menyodorkan fakta menurut apa yang aku pahami dan aku alami selama aku berkarir di Perbankan, mulai dari posisi paling rendah selaku Karyawan Outsorcing sampai terakhir selaku Regional Sales Manager di suatu Bank Swasta Nasional, sampai kesannya berhenti dengan mengundurkan diri pada tahun 2015.
Sepanjang karir aku tersebut dalam jangka waktu lebih dan kurang 9 tahun, aku sudah melihat, menyaksikan sendiri bagaimana suatu Bisnis yang dibangun dengan sulit payah kesannya terpaksa ditutup sebab sudah terlilit hutang Bank. Mungkin sobat teman dekat Bankir banyak yang tidak oke dengan statement aku sebelumnya, sebab memang faktanya, ada juga jerih payah yang kian maju sehabis berafiliasi atau “dibantu” permodalannya oleh pihak Bank.
Statement aku tersebut bukanlah aku buat buat dengan tanpa dasar, menyerupai yang sudah aku sebutkan sebelumnya, aku menyaksikan sendiri dengan mata kepala saya, bagaimana jerih payah usaha yang gagal tadi perlahan lahan menutup Bisnisnya. Karena tidak semua Jenis Pinjaman itu berharga atau mempunyai faedah untuk Bisnis anda. Kalau timbul pertanyaan, memangnya sanggup Bisnis Maju tanpa pertolongan Bank ?? Jawabannya BISA..!!, umpamanya memang ada ?? BANYAK…!!
Disekitar rumah anda sendiri mungkin ada, cobalah sekali sekali ngobrol dengan Sang Owner, niscaya ada diantara mereka yang tidak menggunakan pertolongan permodalan dari Bank. Karena elemen Modal merupakan salah satu Faktor Penting majunya suatu Bisnis atau Usaha, NAMUN perlu dicatat dan dikenang Baik Baik, bahwa Modal dari Bank bukanlah Faktor Utama. Karena ada aspek penting lain, menyerupai taktik pemasaran, Rantai Distribusi, penyeleksian Supplier dan beberapa aspek penting yang lain yang aku yakin, teman dekat Infokreditbank yang memiliki jerih payah jauh lebih tahu dibandingkan dengan saya.
Banyak sekali Jenis Pinjaman dipakai oleh pihak Bank untuk menawan Nasabah meminjam di Bank bersangkutan, Jenis Pinjaman ini di paket dalam suatu produk pinjaman, baik yang berupa KAB (Kredit Angsuran Berjangka) ataupun dalam bentuk yang lain. Seperti beberapa diantara yang berikut ini: Danamas P2P, Pinjaman Kupedes BRI, Pinjaman Jumbo Kredivo, Pinjaman Kilat Online, Multiguna Home Credit, dan banyak lagi pola lain.
Sahabat sanggup mencari di artikel postingan aku sebelumnya. Point terpentingnya merupakan jenis jerih payah anda haruslah sesuai dengan versi produk pinjamaan yang dipersiapkan oleh Bank, ataupun yang anda ejekan sendiri.
Dalam kredit perbankan, ada dua tipe utama pembayaran angsuran yang digunakan, yaitu :
1. Kredit Angsuran Berjangka (KAB)
2. Kredit Berjangka (KB)
Dari dua ini saja, teman dekat harusnya sudah memahami, apabila bisnisnya berpenghasilan tidak berkala setiap bulan atau sifatnya kontraktual atau by termine, harusnya memutuskan yang tipe kredit berjangka atau cicilan pinjaman nya tidak senantiasa tiap bulan, sebab tidak setiap Bulan jerih payah anda mendapat penghasilan.
Dan sebaliknya, apabila jerih payah anda berpendapatan, harian atau mingguan bahkan Bulanan, sudah sejatinya anda menggunakan kredit angsuran berjangka, sebab jatuh tempo pembayaran anda akan timbul setiap bulan di tanggal tertentu, menyerupai pola Produknya yaitu Kredit Usaha Mikro. Kesalahan dalam memutuskan tipe saja, sanggup berakibat fatal pada jerih payah anda, sebab apabila angsuran ditagih tiap bulan, sementara penghasilan anda munculnya 3 atau bahkan 6 bulan sekali.
Maka sudah tentu, apabila anda ingin nama baik anda tetap terjaga, anda akan menggunakan modal jerih payah anda untuk menutupi angsuran sementara. Syukur syukur apabila pembayarannya sempurna waktu, mungkin tidak akan terlalu menjadi masalah, kemudian apabila terlambat maka dilema besar akan membayangi anda. Kalau cuma tanggal yang tidak tepat, anda sanggup mengajukan pindah tanggal angsuran.
Belum lagi dari segi tujuan pinjaman, pinjaman untuk tujuan Konsumsi dibandingkan dengan PINJAMAN MODAL KERJA, memiliki cara evaluasi yang berlainan dan juga suku bunga yang berlainan juga, sehingga JANGAN SEKALI KALI mengajukan pinjaman dengan tujuan Konsumtif, namun tujuan bekerjsama merupakan untuk Usaha, sebab angsurannya akan sungguh menambah beban jerih payah anda, meskipun dengan argumentasi di Bank tersebut belum ada pinjaman untuk Modal Usaha, lebih baik tidak meminjam dibandingkan dengan anda terlilit dikemudian hari.
Cermatlah dalam memutuskan produk pinjaman, karena Tidak semua pinjaman berharga bagi anda.