Gelombang Resign Bankir… Benarkah Alasannya Pedoman Sesat.. ??

Banyak fenomena di sekarang ini yang terjadi di kelompok Bankir hingga sampai ada pernyataan banyak Bankir yang mengikuti fatwa sesat sehingga berhenti dari pekerjaannya selaku Bankir, dan bahkan menentukan untuk melakukan pekerjaan dibidang yang sungguh jauh dari bidang yang mereka tekuni sebelumnya (Perbankan)
 Banyak fenomena di sekarang ini yang terjadi di kelompok Bankir hingga sampai ada pernyataan ban GELOMBANG RESIGN BANKIR... BENARKAH KARENA ALIRAN SESAT.. ??
Resign Besar – besaran

Bahkan bukan sekali aku mendapat isu beberapa mantan Bankir yang telah berada di posisi “puncak” menjadi Tukang Ojek, Penjual Bubur Ayam dan banyak lagi Profesi lain yang sungguh sulit dipercayai mereka mau jalani jikalau ditanya di di saat mereka masih aktif menjadi seorang Bankir.

Pertanyaannya apakah benar mereka mengikuti Aliran Sesat ???

Disini aku menjajal menjawab, alasannya aku juga menjalani menyerupai yang mereka jalani. Saya langsung tidak ada mengikuti Kajian Kajian keagamaan apapun, tetapi tetap menegaskan untuk berhenti meskipun di Bank kawasan aku melakukan pekerjaan terakhir, nama aku tidak ada dalam list Pensiun Dini karena memang posisi aku di saat itu bukanlah posisi yang ditempati banyak orang.
Jawabannya yakni 1 kata yakni RIBA..
Di masa tahun 2010 keatas, kian banyak perbincangan di kelompok BANKIR terutama Bank Konvensional tentang kata ini. Sehingga kegalauan akan Dosa alasannya melawan ketentuan TUHAN pun mulai mewabah, dibarengi juga pada masa tersebut kian banyak agenda penghematan Karyawan, baik di Bank Swasta bahkan Bank BUMN juga mengalami hal yang sama.
Selain 1 kata tersebut, yang tergolong “membangunkan” para Bankir tersebut yakni Rasa Kemanusiaan, walau mungkin tidak di semua Bank, yang aku rasakan ditempat aku melakukan pekerjaan dulu, tunjangan Bank lebih banyak yang menjadi jeratan ketimbang menolong nasabah.
Karena memang di saat akan meminjam tersebut, para Account Officer atau Account Manager atau apapun nama jabatannya, dengan keahliannya sanggup meyakinkan Calon Nasabah untuk mengambil pinjaman, meskipun dalam perkiraan usahanya sebenarnya belum memerlukan pinjaman. Akhirnya alasannya tidak benar benar butuh, Beban bertambah sementara Pendapatan Usaha tetap, ujung – ujungnya Dana Statis Usaha (Capital) terpakai untuk menanggulangi angsuran, dan usang kelamaan usahanya ditutup alasannya Bangkrut.
Tidak cukup hingga disitu, sisa hutang yang masih belum dibayar atau dilunasi mesti tetap dibayarkan, walau mungkin ada sistem dispensasi yang diberikan Bank, namu tetap tidak dapat alasannya si Nasabah telah sama sekali tidak punya kesanggupan untuk membayar. Dan karenanya dengan segala keterpaksaan si nasabah mesti kabur menetralisir jejak dari lacakan Bank. Jika masih terlacak, maka sang pengumpul (Internal Bank ataupun Debt Collector) akan sungguh tekun berkunjung kerumahnya, dan juga sering kali ada oknum pengumpul yang mengancam atau meneror si nasabah.
Di segi Bankir, beliau mendapat reward dari perusahaan atas pencapaian NPL paling rendah (dengan cara penagihan tadi) atau Net Interest Income (Keuntungan Bunga Bersij) tertinggi (dengan cara pemasaran menyerupai itu)
Lama kelamaan, Hati Nurani menolak, ditambah lagi dengan kampanya anti RIBA kian merebak, karenanya banyak Bankir yang keluar atau berhenti dari pekerjaanya..
Mengenai RIBA itu sendiri, khusus di Blog ini tidak ada aku Bahas, alasannya menurut aku dengan tingkat keimanan aku di saat ini, aku menilai itu kepercayaan masing – masing, yang telah keluar pasti saja meyakini RIBA itu Dosa Besar dan dibenci TUHAN. Bagi yang masih bertahan, memiliki pengertian yang pastinya bertolak belakang.
Terakhir…
Mengapa Blog ini masih terus menghasilkan artikel wacana pinjaman, kredit dan lain lain, alasannya aku ingin menebus Dosa Dosa masa kemudian aku ke Nasabah aku dikala masih aktif dengan MEMBUKA semua Rahasia di Bank yang tidak pernah di sampaikan terhadap para Nasabah

Annisa Farasya Sinuraya https://www.sscnbkn.id/

Sudah 10 Tahun Menyukai Dunia Tulis Menulis. Menjadi Penulis Konten Website juga.