Pada sebuah ketika, di saat saya masih bertugas di salah satu Bank Swasta Nasional di selesai bulan saya ikut Task Force Penagihan di sebuah wilayah di Sumatera Utara, di saat itu saya telah di amanahkan selaku Regional Sales Manajer untuk Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut)
Saya mengajukan pertanyaan terhadap salah satu nasabah, “Pak.., kok bisa nunggak ?” Si bapak dengan nada rendah dan sedikit terbata bata menjawab “Gitulah pak.., udah Takdir.” Makara pertanyaan bagi saya, “Apakah semua yang menunggak itu lantaran takdir ?”
Jawaban saya yakni YA BISA..!!, namun tidak semua, ada beberapa hal yang disebabkan Takdir, yakni :
Dana Cair
1. Bencana Alam, Bencana Alam ini memang ialah salah satu alasannya yakni terjadinya tunggakan, seumpama di saat meletus nya gunung merapi di Jogja. Nah untuk ini biasanya dari pihak Bank tentukan yang namanya Force Majeur, yakni kondisi Diluar kebiasaan, sehingga Bank pribadi menampilkan Program Keringanan, baik itu Penundaan Pembayaran Total Angsuran, ataupun cuma Angsuran Pokok atau Angsuran Bunga, ataupun Program Restrukturisasi Kredit
2. Krisis Ekonomi, Hal ini juga telah pernah terjadi di bertahun-tahun yang lalu, dan ada berulang kali kejadian, yang saya ingat betul yakni di tahun 2003 dan 2008 di saat harga sawit anjlok di Indonesia. Nah.., pada di saat itu semua Bank pribadi berbarengan mengerjakan agenda restrukturisasi terhadap seluruh Nasabah yang memiliki sumber penghasilan dari Kelapa Sawit.
Juga gres baru ini yang masih sungguh segar di kenangan kita dan bahkan masih berjalan sampai di saat ini, yakni Program Relaksasi Kredit yang diberikan Pemerintah selaku akhir dari Pandemi yang menyerang di saat ini.
Selain dari dua hal diatas, TIDAK ADA YANG NAMA NYA TAKDIR selaku penyebab tunggakan. Lalu jikalau bukan takdir apa dong..??
Ada beberapa penjabaran penyebab tunggakan yang ada di Bisnis Bank (Perbankan), kita diskusikan secara lazim dulu,
1. Bad Character
Untuk Bad Character, ini biasanya terjadi lantaran kesalahan analisa atau Verifikasi Character di permulaan di saat proses pengajuan kredit. Bad Character ini biasa nya di tandai dengan masih adanya kesanggupan mengeluarkan duit tetapi sering menangguhkan atau mendahulukan duit yang ada untuk hal ini dibandingkan dengan angsuran pinjamannya.
2. Kemampuan Bayar Tidak Sesuai atau Menurun.
Sementara untuk kesanggupan bayar menurun, ini biasanya disebabkan penyalah gunaan dana pencairan pinjaman, sehingga hitungan permulaan di saat pengajuan pemberian menjadi berubah.
Secara Khusus, Bank Membagi permasalahan penyebab tunggakan ini menjadi :
1. Side Streaming
2. Over Leverage
3. Skip
Nah kita akan jelaskan poin per poin dibawah ini :
Side Streaming yakni penyalah gunaan pemberian atau penggunaan Dana Pinjaman bukan untuk tujuan yang sebenarnya. Contoh : Pengajuan pemberian mulanya untuk ekspansi tempat kerja keras (tujuan : Investasi), tetapi dikarenakan satu dan lain hal, Dana yang dicairkan tersebut digunakan untuk berbelanja Mobil Baru, nah hal inilah yang dibilang selaku Side Streaming.
Over Leverage, hal ini terjadi di saat si Debitur atau Peminjam memiliki banyak “kewajiban” atau pembayaran yang mesti dijalankan sehabis kredit dicairkan, lantaran perkiraan nya di saat kredit dicairkan, perkiraan angsuran nya telah fix dengan kesanggupan bayar nya. Makara pada biasanya dari kita suka “tergoda” dengan pemberian pinjaman gres sehabis mendapat pemberian yang tanpa di sadari memperbesar beban keuangan yang mesti kita bayarkan setiap bulan nya.
SKIP, nah Skip ini yakni perumpamaan untuk nasabah atau Debitur yang “Melarikan Diri” dari keharusan nya untuk mengeluarkan duit angsuran pemberian nya. Ini jangan di kerjakan ya sobat Infokreditbank, lantaran anda lari kemanapun akan dikejar oleh Pihak Bank (Kreditur).