Baloon Payment || Baloon Payment Adalah…. (Wajib Baca Bila Mau Tahu…!!!)
Mungkin perumpamaan Baloon Payment ini belum pernah sama sekali sobat Infokreditbank dengar, angsuran Baloon Payment ini biasanya digunakan selaku salah satu contoh angsuran dalam penanganan kredit bermasalah, masuk kedalam salah satu jadwal Restrukturisasi, dengan tujuan tidak lain merupakan untuk mengendorkan Nasabah mengeluarkan duit angsuran dalam kondisi sukar sekalipun.
Saya tidak tahu perumpamaan ini mulai di populerkan kapan dan oleh Bank apa, yang niscaya di salah satu Bank yang pernah saya “ikuti” ada menggunakan perumpamaan ini. Jika dilihat dari namanya Baloon Payment sanggup diartikan dengan Pembayaran Balon. Kita semua niscaya mengenali benda yang berjulukan balon, besar di ujung dan kecil di pangkal, nah… Pembayaran angsuran yang di gunakan di Pola Pembayaran ini merupakan sungguh sempurna seumpama mirip balon, yaitu kecil di permulaan kemudian besar di akhir, atau jikalau pribadi dipraktekkan dalam angsuran, kecil di permulaan tetapi pada akibatnya menjadi Besar.
Lalu bagaimana penerapan aktualnya di perkiraan Angsuran ?
Pada perkiraan angsuran, pihak Bank akan menjumlah apalagi dulu kesanggupan pembayaran customer di ketika sekarang, misal di sanggup angka Rp.300.000,00 dari angka tersebut Bank akan menjumlah dari sisa Pinjaman yang masih berjalan kira kira berapa usang tenor yang diinginkan agar pertolongan tersebut mendapat penghematan pokok yang cukup besar. Namun, ada juga Bank yang menjalankan fikiran atau bahkan mengajukan pertanyaan terhadap Nasabah kira kira berapa usang Tenor untuk Baloon Payment ini akan dijalankan. Lalu sisa pokok yang diperoleh setelah masa ini selsai akan dilunasi pribadi oleh nasabah, dan biasanya di tuliskan dalam Perjanjian Kredit gres untuk proses Restrukturisasi ini berlangsung
Saat ini, yang saya ketahui, contoh angsuran seumpama ini tidak lagi cuma dipergunakan pada penanganan Restrukturisasi, tetapi ada beberapa forum pertolongan untuk pembelian kendaraan bermotor (Multi Finance) menggunakan contoh ini untuk menawan Customer atau Nasabah yang ingin berbelanja kendaraan bermotor, sehingga angsuran yang mau dibayar menjadi sungguh kecil
Pada ilustrasi diatas, ada skenario Restrukturisasi dimana sisa pertolongan ketika Restruktur dilakukan, di asumsikan sempurna di angka Rp.23.000.000,00 dan yang bersangkutan cuma memiliki kesanggupan bayar di Rp.300.000,00 dan tenor atau masa pertolongan setelah restruktur yang dinyatakan nasabah akan sanggup memulihkan kembali bisnisnya merupakan selama 24 Bulan. Sehingga diambil lah angka angsuran yang mendekati. Asumsi selanjutnya merupakan bunga yang diberikan sudah diturunkan dari bunga sebelumnya (misal : 2,5%)
Dapat kita lihat pada ilustrasi diatas, bahwa sisa pinjamannya di 24 Bulan, masih ada sebesar Rp.22.219.272,00 dan angka inilah yang mau di tindak lanjuti di selesai masa 24 Bulan tersebut. Ada beberapa opsi yang sanggup dijalankan untuk angka tersebut, yaitu :
1. Dilunasi
2. Normalisasi, yaitu angsuran akan dikembalikan terhadap angsuran sebelum Restruktur dilakukan
3. Dilakukan Baloon Payment periode selanjutnya
Untuk penentuan keputusan dari 3 jenis opsi tersebut, diputuskan atas kontrak dari Pihak Bank dan Debitur, dan perlu dicatat bahwa tidak semua Bank menyediakan ketiga opsi tersebut, bahkan tidak semua Bank menerapkan contoh angsuran seumpama ini.